PEMBANGUNAN PARIWISATA DI MEXICO
(Study Perbandingan)
PENDAHULUAN
Turis asing yang masuk ke Mexico berjumlah 19,810.460 pengunjung (data tahun 2001), dengan pendapatan devisa USD 6,5 mliyar. Sebagian besar (80%) turis asing tersebut ádalah dari Amerika, menyusul dari Eropa, karena kedua wilayah tersebut berjarak relatif dekat.
Walaupun terdapat masalah keamanan (kriminalitas yang tinggi maupun gangguan kelompok bersenjata di beberapa negara bagian) namun pengembangan turisme di Mexico (termasuk menarik turis asing) terus meningkat karena terdapat faktor lain yang mendukung (sumber daya manusia, promosi secara terpadu dan infrastruktur yang memadai). Masalah keamanan juga bukan hambatan utama untuk mengembangkan pariwisata di berbagai negara, seperti gangguan keamanan dari pemberontak ETA, namun turis asing yang masuk Spanyol mencapai 60 juta pengunjung per tahun. Begitu juga dengan masalah keamanan di Irlandia Utara (Inggris), Rusia dan Italia, yang tidak mempengaruhi angka kunjungan wisatawan asing di negara tersebut.
Faktor aksesibilitas menjadi perhatian di Mexico. Salah satu hal berkembangnya turisme di Mexico (termasuk menarik turis asing) ádalah karena Mexico memiliki infrastruktur darat (bukan kereta) dan udara yang sangat baik. Seluruh daerah tujuan wisata telah dihubungan melalui highway atau memiliki airport yang memadai sekelas di negara-negara Eropa.
Untuk mengembangkan turisme dalam negeri, diadakan pula kebijakan untuk memberikan discount 50% di masa liburan, untuk transportasi terutama bagi pelajar dan usia lanjut. Sedang untuk guru/dosen mereka mendapat discount 25%. Discount penginapan untuk rerservasi awal juga dilakukan untuk menarik jumlah pengunjung ke tempat tujuan wisata.
Dalam setahun terdapat 3 kali liburan resmi masing-masing 2 minggu, yaitu hari natal, dan hari pasca serta liburan musim panas selama 40 hari.
Produk pariwisata terus dikembangkan Mexico. Daerah tujuan wisata primadona di Mexico ádalah :
1.Bangunan colonial peninggalan Spanyol
2.Kebudayaan Indian (seperti piramid, benda seni budaya dan tari-tarian)
3.Pantai untuk berjemur
4.Eco - Tourism
5.Museum (museum anak, museum antropologi, museum lilin, museum kain,
museum, dan sebagainya ).
Mexico memiliki museum terbanyak di dunia. Terdapat Museum hampir di setiap municipal (kecamatan) sampai negara bagian (propinsi). Semua museum tersebut dikelola di bawah lembaga Instituto Nacional Antropoligi y Historia (INAH) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kecuali itu, teatro (tempat atraksi pertunjukan kesenian) juga ada disetiap kota besar maupun kecil, dan kegiatan pertunjukan kebudayaan telah menjadi bagian dari kegiatan untuk menarik wisatawan asing maupun domestik. Festival Cervantino di kota Guanajuato merupakan festival kebudayaan terbesar dan paling bergengsi di Mexico. Ribuan turis asing dari benua Amerika dan Eropa selalu mengunjungi festival tersebut setiap bulan Oktober.
Dari penghitungan pendapatan sektor turisme, diakui bahwa turis domestik lebih banyak memberi kontribusi (sekitar 60% dari total pendapatan sektor turisme Mexico).
FASILITAS PARIWISATA
Di setiap negara bagian di Mexico terdapat Polisi Pariwisata di bawah kepolisian negara bagian setempat yang bertugas menciptakan rasa aman bagi setiap turis yang sedang berkunjung. Kebersihan juga diperhatikan di semua turist destination.
Informasi turis juga diadakan disetiap tempat strategis (tujuan wisata), yang bertugas membantu sehingga memudahkan pengunjung mencapai daerah tujuan wisata yang ingin dikunjungi tanpa memungut bayaran. Dan hampir disetiap ibu kota negara bagian diadakan city tour dengan bus (dibuat dengan design khusus) dengan rute yang telah ditentukan.
DATA TURIS KELUAR DAN TURIS MASUK MEXICO :
Tercatat 19,810.460 pengunjung asing tahun 2001 ke Mexico, dengan pendapatan devisa USD 6,5 mliyar. Dalam hal ini Mexico diurutan ke delapan sebagai negara penerima turis asing di dunia, Angka ini turun dibanding tahun 2000 yang mencapai 20,6 juta pengunjung (3% dari total penerimaan turis dunia). Namun demikian perolehan devisa Mexico hanya menempati utusan ke-12. Dalam hal ini karena kebanyakan pengunjung ádalah turis back-packer dan turis week-end dari Amerika di daerah perbatasan utara. Mereka umumnya turis Amerika berusia remaja yang bertujuan untuk melakukan hal-hal yang dilarang di negaranya.
Di daerah tertentu (kota San Miguel Allende) juga dibuka daerah dimana komunitas warga Amerika yang berusia pensiun diberi kebebasan tinggal disana untuk menikmati masa tua karena kebetulan air tanah di wilayah tersebut mengandung mineral yang baik untuk kesehatan tulang. Namun tidak diperbolehkan mencari penghasilan kecuali kerja sosial.
Sementara itu turis Mexico yang ke luar negeri mencapai total 12.075.150 orang pada tahun 2001, dengan total pengeluaran USD 2,7 milyar. Menurut Menteri Pariwisata Mexico, terdapat potensi 200 juta travellers di Amerika Latin.
Dari catatan tahun 2002, jumlah turis asing Mexico yang masuk Indonesia dari pintu Denpasar (Ngurah Rai Airport) tercatat sekitar 2.300 pengunjung. Ini mengalami kenaikan karena catatan tahun 2000 hanya menunjukan angka 1.000 turis Mexico yang masuk di pintu yang sama. Dan data yang ada menunjukan bahwa sekitar 22.000 turis dari Amerika Latin mengunjungi Indonesia untuk tahun 2003 ini.
KELEMBAGAAN
Di Mexico, terdapat 3 lembaga yang menangani pariwisata di tingkat pemerintah pusat/Federal :
I. Kementerian Pariwisata (SECTUR), bertugas khusus dalam bidang pengaturan (legalisasi) dan perencanaan/pengembangan daerah tujuan wisata (yang setiap 6 tahun sekali diubah dengan adanya Menteri Pariwisata yang baru)
II. Badan Promosi Pariwisata (PROMOTUR), badan independen ini bertugas khusus dalam bidang promosi dalam dan luar negeri. Di Amerika dan Eropa badan ini memiliki kantor diberbagai tempat dan melibatkan pihak swasta.
III. Badan Keuangan Pariwisata (FONATUR), bertugas khusus mencari dana untuk mengembangkan daerah wisata dan promosi wisata dengan melibatkan pihak swasta.
Kementerian Pariwisata Mexico (SECTUR) memiliki seorang Menteri dibantu 4 Wakil Menteri, (WM) yaitu :
I. WM Bidang Operasional Pariwisata, meliputi Dirjen Perencanaan Regional, Dirjen Pengembangan Produk-produk Pariwisata, Dirjen Pengembangan Hukum, Dirjen Pengembangan Pariwisata Budaya.
II. WM Bidang Perencanaan Pariwisata, meliputi Dirjen Informasi dan Analisis, Dirjen Perencanaan Strategis dan Politik Sektoral.
III. WM Bidang Innovási dan Kwalitas, meliputi Dirjen Adminstrasi, Dirjen Pengembangan Institucional dan Koordinasi Sektoral, Dirjen Pelayanan Turis.
Selain tersebut di atas juga terdapat 3 organisasi setingkat Dirjen yaitu :
1.Badan Pengawasan Internal
2.Dirjen Masalah-masalah Hukum
3.Dirjen Komunikasi Sosial
Kementerian Pariwisata Mexico juga memiliki Pusat Pendidikan Tinggi Pariwisata (Centro de Estudio Superior en Turismo), di bawah Menteri Pariwisata, yang langsung membawahi lembaga pendidikan pariwisata dari tingkat SLA sampai Universitas (S1, S2, dan S3) di seluruh Mexico. Sampai saat ini Mexico memiliki lembaga pendidikan pariwisata tertua di Amerika Latin sampai tingkat S2 (Pasca Sarjana).
Terdapat 2 (dua) orang mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa dari Pemerintah Mexico untuk menyelesaikan S2 di Fakultad de Turismo Universidad Autonoma de Estato de Mexico, Toluca. Seorang siswa Indonesia tersebut (Sdr.Maulvi Mahrizal) telah menyelesaikan pada bulan September lalu.
Pemerintah Mexico memiliki visi yang ingin dicapai hinggá tahun 2025 sebagai target, yaitu :
1 Menginformasikan bahwa pariwisata merupakan kunci penting dalam pembangunan pariwisata di Mexico
2 Menganekaragamkan produk-produk wisata dan mengembangkan pasar baru,
3 Mendorong pelaku bisnis pariwisata agar kompetitif di tingkat nasional maupun internasional
4 Perkembangan pariwisata harus ke arah menghormati alam, budaya dn sosial.
Agar dapat mencapai visi tersebut di atas Pemerintah Mexico mengakui perlu suatu kerjasama antara sector pariwisata dan administrasi Publik supaya dapat mencapai misi sebagai berikut :
1. Mengembangkan pariwisata nasional melalui perencanaan program yang baik,
2. Menawarkan bantuan.-bantuan pada perusahaan-perusahaan pariwisata dan promosi,
3. Mewujudkan aksi bersama mulai dari pémerintahaan tingkat bawah sampai tingkat pusat (federal)
PENGAMATAN dan SARAN
1. Turisme Mexico memang diuntungkan karena kedekatannya secara geografis dengan Amerika dan Eropa, dengan iklim yang sub-tropis yang disukai turis dari wilayah tersebut (terutama pada waktu musim dingin) serta harga-harga yang dinilai cukup murah sebagai tujuan wisata. Masyarakat Mexico secara umum juga dapat menerima kedatangan turis asing secara sosial dan cultural. Dalam hal ini maka Indonesia dapat mengembangkan enclave di wilayah tertentu dimana masyarakat di enclave tersebut dapat menerima kedatangan turis asing secara sosial dan cultural.
2. Dibandingkan dengan kampanye pariwisata oleh Malaysia, Thailand, Philippines, Singapura di Mexico, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan Indonesia adalah kurang gencarnya promosi dan kurang bagusnya kemasan program pariwisata yang dijual. Negara-negara ASEAN, juga telah memiliki jalur penerbangan langsung hingga Los Angeles, seperti MAS, Philippines Arlines, dan Singapore Airlines. Singapura juga memiliki kantor perdagangan dan pemasaran pariwisata di Mexico.
3. Dengan biaya APBN untuk sektor pariwisata sebesar USD 10 juta (meningkat dari USD 5 juta sebelumnya), bandingkan dengan Malaysia yang berjumlah USD 150 juta, Thailand USD 100 juta, dan Singapura USD 50 juta (masih ditambah saat ada SARS), maka sulit bagi Indonesia untuk mengadakan promosi besar-besaran yang efektif terutama melalui media masa dunia, tanpa koordinasi yang baik antara tiga komponen Deplu/Perwakilan RI, Meneg. Kebudpar dan LSM Pariwisata. Berdirinya LSM Masyarakat Pariwisata Indonesia perlu disambut baik. Melalui kerjasama antra pemerintah dengan mereka untuk tujuan yang sama, peranan swasta tersebut dapat mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia.
4. Faktor keamanan harus dipandang bukan hambatan terhadap pengembangan pariwisata. Media masa lokal maupun dunia telah membesar-besarkan masalah keamanan di Indonesia. Dan karena itu perlu upaya dengan dana besar untuk mengcounter berita media yang menjangkau seluruh dunia. Selain promosi global secara kreatif, secara sporadis perwakilan RI juga harus aktif melakukan promosi citra secara lokal melalui kegiatan budaya yang akan mengimbangi pemberitaan-pemberitaan tentang keamanan yang buruk oleh media masa setempat. Dari segi kriminalitas, situasi Mexico tidak lebih baik dari pada Indonesia. Kwalitas kriminalitas disana juga lebih tinggi, namun angka wisatawan asing yang mengunjungi negeri itu sangat tinggi, karena promosi yang gencar dilakukan oleh hampir semua elemen pariwisata. Ada baiknya pencetakan brosur promosi pariwisata dibebaskan dari pajak.
5. Terdapat kelemahan pada lembaga studi pariwisata di Indonesia, karena lulusan sekolah pariwisata di Indonesia hanya ditujukan untuk menjadi tenaga kerja siap pakai di hotel, travel biro, dan sebagainya. Disarankan untuk masa datang yang dekat dapat didirikan lembaga studi yang dapat menghasilkan lulusan studi pariwisata di bidang perencanaan, analisa dan pengembangan daerah tujuan wisata hinggá tingkat S2 dan S3. Seperti diketahui bahwa pada tahun 2020, menurut data dari WTO, Indonesia termasuk daerah tujuan wisata dunia yang akan mengalami peningkatan pengunjung hinggá 6% – 8%. Hal ini perlu diantisipasi
6. Perlu dilakukan pembagian kerja secara efisien antara pemerintah pusat dengan daerah. Kemudian pembagian kerja antara Deplu/Perwakilan RI dengan Kantor Meneg. Sebagai contoh di Mexico, Pemerintah federal adalah pihak yang menangani promosi pariwisata ke luar negeri, sedang pemerintah negara bagian menangani promosi pariwisata dalam negeri termasuk kepada wisatawan asing yang sudah berada di negara tersebut. Pembagian tugas ini akan mengefisienkan dana promosi pariwisata yang ada. Sekarang ini daerah yang kaya di Indonesia melakukan promosi terpadu (pariwisata, investasi dan perdagangan) ke luar negeri secara sendiri-sendiri.
PENDAHULUAN
Turis asing yang masuk ke Mexico berjumlah 19,810.460 pengunjung (data tahun 2001), dengan pendapatan devisa USD 6,5 mliyar. Sebagian besar (80%) turis asing tersebut ádalah dari Amerika, menyusul dari Eropa, karena kedua wilayah tersebut berjarak relatif dekat.
Walaupun terdapat masalah keamanan (kriminalitas yang tinggi maupun gangguan kelompok bersenjata di beberapa negara bagian) namun pengembangan turisme di Mexico (termasuk menarik turis asing) terus meningkat karena terdapat faktor lain yang mendukung (sumber daya manusia, promosi secara terpadu dan infrastruktur yang memadai). Masalah keamanan juga bukan hambatan utama untuk mengembangkan pariwisata di berbagai negara, seperti gangguan keamanan dari pemberontak ETA, namun turis asing yang masuk Spanyol mencapai 60 juta pengunjung per tahun. Begitu juga dengan masalah keamanan di Irlandia Utara (Inggris), Rusia dan Italia, yang tidak mempengaruhi angka kunjungan wisatawan asing di negara tersebut.
Faktor aksesibilitas menjadi perhatian di Mexico. Salah satu hal berkembangnya turisme di Mexico (termasuk menarik turis asing) ádalah karena Mexico memiliki infrastruktur darat (bukan kereta) dan udara yang sangat baik. Seluruh daerah tujuan wisata telah dihubungan melalui highway atau memiliki airport yang memadai sekelas di negara-negara Eropa.
Untuk mengembangkan turisme dalam negeri, diadakan pula kebijakan untuk memberikan discount 50% di masa liburan, untuk transportasi terutama bagi pelajar dan usia lanjut. Sedang untuk guru/dosen mereka mendapat discount 25%. Discount penginapan untuk rerservasi awal juga dilakukan untuk menarik jumlah pengunjung ke tempat tujuan wisata.
Dalam setahun terdapat 3 kali liburan resmi masing-masing 2 minggu, yaitu hari natal, dan hari pasca serta liburan musim panas selama 40 hari.
Produk pariwisata terus dikembangkan Mexico. Daerah tujuan wisata primadona di Mexico ádalah :
1.Bangunan colonial peninggalan Spanyol
2.Kebudayaan Indian (seperti piramid, benda seni budaya dan tari-tarian)
3.Pantai untuk berjemur
4.Eco - Tourism
5.Museum (museum anak, museum antropologi, museum lilin, museum kain,
museum, dan sebagainya ).
Mexico memiliki museum terbanyak di dunia. Terdapat Museum hampir di setiap municipal (kecamatan) sampai negara bagian (propinsi). Semua museum tersebut dikelola di bawah lembaga Instituto Nacional Antropoligi y Historia (INAH) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kecuali itu, teatro (tempat atraksi pertunjukan kesenian) juga ada disetiap kota besar maupun kecil, dan kegiatan pertunjukan kebudayaan telah menjadi bagian dari kegiatan untuk menarik wisatawan asing maupun domestik. Festival Cervantino di kota Guanajuato merupakan festival kebudayaan terbesar dan paling bergengsi di Mexico. Ribuan turis asing dari benua Amerika dan Eropa selalu mengunjungi festival tersebut setiap bulan Oktober.
Dari penghitungan pendapatan sektor turisme, diakui bahwa turis domestik lebih banyak memberi kontribusi (sekitar 60% dari total pendapatan sektor turisme Mexico).
FASILITAS PARIWISATA
Di setiap negara bagian di Mexico terdapat Polisi Pariwisata di bawah kepolisian negara bagian setempat yang bertugas menciptakan rasa aman bagi setiap turis yang sedang berkunjung. Kebersihan juga diperhatikan di semua turist destination.
Informasi turis juga diadakan disetiap tempat strategis (tujuan wisata), yang bertugas membantu sehingga memudahkan pengunjung mencapai daerah tujuan wisata yang ingin dikunjungi tanpa memungut bayaran. Dan hampir disetiap ibu kota negara bagian diadakan city tour dengan bus (dibuat dengan design khusus) dengan rute yang telah ditentukan.
DATA TURIS KELUAR DAN TURIS MASUK MEXICO :
Tercatat 19,810.460 pengunjung asing tahun 2001 ke Mexico, dengan pendapatan devisa USD 6,5 mliyar. Dalam hal ini Mexico diurutan ke delapan sebagai negara penerima turis asing di dunia, Angka ini turun dibanding tahun 2000 yang mencapai 20,6 juta pengunjung (3% dari total penerimaan turis dunia). Namun demikian perolehan devisa Mexico hanya menempati utusan ke-12. Dalam hal ini karena kebanyakan pengunjung ádalah turis back-packer dan turis week-end dari Amerika di daerah perbatasan utara. Mereka umumnya turis Amerika berusia remaja yang bertujuan untuk melakukan hal-hal yang dilarang di negaranya.
Di daerah tertentu (kota San Miguel Allende) juga dibuka daerah dimana komunitas warga Amerika yang berusia pensiun diberi kebebasan tinggal disana untuk menikmati masa tua karena kebetulan air tanah di wilayah tersebut mengandung mineral yang baik untuk kesehatan tulang. Namun tidak diperbolehkan mencari penghasilan kecuali kerja sosial.
Sementara itu turis Mexico yang ke luar negeri mencapai total 12.075.150 orang pada tahun 2001, dengan total pengeluaran USD 2,7 milyar. Menurut Menteri Pariwisata Mexico, terdapat potensi 200 juta travellers di Amerika Latin.
Dari catatan tahun 2002, jumlah turis asing Mexico yang masuk Indonesia dari pintu Denpasar (Ngurah Rai Airport) tercatat sekitar 2.300 pengunjung. Ini mengalami kenaikan karena catatan tahun 2000 hanya menunjukan angka 1.000 turis Mexico yang masuk di pintu yang sama. Dan data yang ada menunjukan bahwa sekitar 22.000 turis dari Amerika Latin mengunjungi Indonesia untuk tahun 2003 ini.
KELEMBAGAAN
Di Mexico, terdapat 3 lembaga yang menangani pariwisata di tingkat pemerintah pusat/Federal :
I. Kementerian Pariwisata (SECTUR), bertugas khusus dalam bidang pengaturan (legalisasi) dan perencanaan/pengembangan daerah tujuan wisata (yang setiap 6 tahun sekali diubah dengan adanya Menteri Pariwisata yang baru)
II. Badan Promosi Pariwisata (PROMOTUR), badan independen ini bertugas khusus dalam bidang promosi dalam dan luar negeri. Di Amerika dan Eropa badan ini memiliki kantor diberbagai tempat dan melibatkan pihak swasta.
III. Badan Keuangan Pariwisata (FONATUR), bertugas khusus mencari dana untuk mengembangkan daerah wisata dan promosi wisata dengan melibatkan pihak swasta.
Kementerian Pariwisata Mexico (SECTUR) memiliki seorang Menteri dibantu 4 Wakil Menteri, (WM) yaitu :
I. WM Bidang Operasional Pariwisata, meliputi Dirjen Perencanaan Regional, Dirjen Pengembangan Produk-produk Pariwisata, Dirjen Pengembangan Hukum, Dirjen Pengembangan Pariwisata Budaya.
II. WM Bidang Perencanaan Pariwisata, meliputi Dirjen Informasi dan Analisis, Dirjen Perencanaan Strategis dan Politik Sektoral.
III. WM Bidang Innovási dan Kwalitas, meliputi Dirjen Adminstrasi, Dirjen Pengembangan Institucional dan Koordinasi Sektoral, Dirjen Pelayanan Turis.
Selain tersebut di atas juga terdapat 3 organisasi setingkat Dirjen yaitu :
1.Badan Pengawasan Internal
2.Dirjen Masalah-masalah Hukum
3.Dirjen Komunikasi Sosial
Kementerian Pariwisata Mexico juga memiliki Pusat Pendidikan Tinggi Pariwisata (Centro de Estudio Superior en Turismo), di bawah Menteri Pariwisata, yang langsung membawahi lembaga pendidikan pariwisata dari tingkat SLA sampai Universitas (S1, S2, dan S3) di seluruh Mexico. Sampai saat ini Mexico memiliki lembaga pendidikan pariwisata tertua di Amerika Latin sampai tingkat S2 (Pasca Sarjana).
Terdapat 2 (dua) orang mahasiswa Indonesia yang mendapat beasiswa dari Pemerintah Mexico untuk menyelesaikan S2 di Fakultad de Turismo Universidad Autonoma de Estato de Mexico, Toluca. Seorang siswa Indonesia tersebut (Sdr.Maulvi Mahrizal) telah menyelesaikan pada bulan September lalu.
Pemerintah Mexico memiliki visi yang ingin dicapai hinggá tahun 2025 sebagai target, yaitu :
1 Menginformasikan bahwa pariwisata merupakan kunci penting dalam pembangunan pariwisata di Mexico
2 Menganekaragamkan produk-produk wisata dan mengembangkan pasar baru,
3 Mendorong pelaku bisnis pariwisata agar kompetitif di tingkat nasional maupun internasional
4 Perkembangan pariwisata harus ke arah menghormati alam, budaya dn sosial.
Agar dapat mencapai visi tersebut di atas Pemerintah Mexico mengakui perlu suatu kerjasama antara sector pariwisata dan administrasi Publik supaya dapat mencapai misi sebagai berikut :
1. Mengembangkan pariwisata nasional melalui perencanaan program yang baik,
2. Menawarkan bantuan.-bantuan pada perusahaan-perusahaan pariwisata dan promosi,
3. Mewujudkan aksi bersama mulai dari pémerintahaan tingkat bawah sampai tingkat pusat (federal)
PENGAMATAN dan SARAN
1. Turisme Mexico memang diuntungkan karena kedekatannya secara geografis dengan Amerika dan Eropa, dengan iklim yang sub-tropis yang disukai turis dari wilayah tersebut (terutama pada waktu musim dingin) serta harga-harga yang dinilai cukup murah sebagai tujuan wisata. Masyarakat Mexico secara umum juga dapat menerima kedatangan turis asing secara sosial dan cultural. Dalam hal ini maka Indonesia dapat mengembangkan enclave di wilayah tertentu dimana masyarakat di enclave tersebut dapat menerima kedatangan turis asing secara sosial dan cultural.
2. Dibandingkan dengan kampanye pariwisata oleh Malaysia, Thailand, Philippines, Singapura di Mexico, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan Indonesia adalah kurang gencarnya promosi dan kurang bagusnya kemasan program pariwisata yang dijual. Negara-negara ASEAN, juga telah memiliki jalur penerbangan langsung hingga Los Angeles, seperti MAS, Philippines Arlines, dan Singapore Airlines. Singapura juga memiliki kantor perdagangan dan pemasaran pariwisata di Mexico.
3. Dengan biaya APBN untuk sektor pariwisata sebesar USD 10 juta (meningkat dari USD 5 juta sebelumnya), bandingkan dengan Malaysia yang berjumlah USD 150 juta, Thailand USD 100 juta, dan Singapura USD 50 juta (masih ditambah saat ada SARS), maka sulit bagi Indonesia untuk mengadakan promosi besar-besaran yang efektif terutama melalui media masa dunia, tanpa koordinasi yang baik antara tiga komponen Deplu/Perwakilan RI, Meneg. Kebudpar dan LSM Pariwisata. Berdirinya LSM Masyarakat Pariwisata Indonesia perlu disambut baik. Melalui kerjasama antra pemerintah dengan mereka untuk tujuan yang sama, peranan swasta tersebut dapat mendukung pengembangan pariwisata di Indonesia.
4. Faktor keamanan harus dipandang bukan hambatan terhadap pengembangan pariwisata. Media masa lokal maupun dunia telah membesar-besarkan masalah keamanan di Indonesia. Dan karena itu perlu upaya dengan dana besar untuk mengcounter berita media yang menjangkau seluruh dunia. Selain promosi global secara kreatif, secara sporadis perwakilan RI juga harus aktif melakukan promosi citra secara lokal melalui kegiatan budaya yang akan mengimbangi pemberitaan-pemberitaan tentang keamanan yang buruk oleh media masa setempat. Dari segi kriminalitas, situasi Mexico tidak lebih baik dari pada Indonesia. Kwalitas kriminalitas disana juga lebih tinggi, namun angka wisatawan asing yang mengunjungi negeri itu sangat tinggi, karena promosi yang gencar dilakukan oleh hampir semua elemen pariwisata. Ada baiknya pencetakan brosur promosi pariwisata dibebaskan dari pajak.
5. Terdapat kelemahan pada lembaga studi pariwisata di Indonesia, karena lulusan sekolah pariwisata di Indonesia hanya ditujukan untuk menjadi tenaga kerja siap pakai di hotel, travel biro, dan sebagainya. Disarankan untuk masa datang yang dekat dapat didirikan lembaga studi yang dapat menghasilkan lulusan studi pariwisata di bidang perencanaan, analisa dan pengembangan daerah tujuan wisata hinggá tingkat S2 dan S3. Seperti diketahui bahwa pada tahun 2020, menurut data dari WTO, Indonesia termasuk daerah tujuan wisata dunia yang akan mengalami peningkatan pengunjung hinggá 6% – 8%. Hal ini perlu diantisipasi
6. Perlu dilakukan pembagian kerja secara efisien antara pemerintah pusat dengan daerah. Kemudian pembagian kerja antara Deplu/Perwakilan RI dengan Kantor Meneg. Sebagai contoh di Mexico, Pemerintah federal adalah pihak yang menangani promosi pariwisata ke luar negeri, sedang pemerintah negara bagian menangani promosi pariwisata dalam negeri termasuk kepada wisatawan asing yang sudah berada di negara tersebut. Pembagian tugas ini akan mengefisienkan dana promosi pariwisata yang ada. Sekarang ini daerah yang kaya di Indonesia melakukan promosi terpadu (pariwisata, investasi dan perdagangan) ke luar negeri secara sendiri-sendiri.
Related Post
Tidak ada komentar:
Posting Komentar